Perhatikan  dengan  baik  materi  yang  akan  dibahas  kali  ini.  Sebagian  besar  mereka  yang 
bertrading mengalami kendala bukan pada bagaimana mereka memprediksi pergerakkan 
harga  tapi  bagaimana  mereka  mengendalikan  diri  mereka  sendiri.  Yup,  psikologi  dalam 
bertrading forex adalah bagian tersulit dalam bertrading.  
Tanyakan pada mereka yang telah memulai real trading entahkah para pemain baru atau 
pemain lama: “Bagian apakah yang tersulit dalam trading?” Kemungkinan sebagian besar 
jawaban  yang  Anda  terima  adalah  bagaimana  menaklukan  diri  mereka  sendiri  ketika 
bertrading.  Bagaimanapun  trading  merupakan  melibatkan  manusia  dan  setiap  manusia 
memiliki  kelebihan  dan  kekurangannya  masing-masing.  Tiap-tiap  dari  antara  Kita 
memiliki  sifat  serakah,  takut,  ragu-ragu,  dan  sisi  emosi  yang  kesemuanya  itu 
mempengaruhi pola trading Kita. 
Nah  seorang  trader  yang  profesional  haruslah  memiliki  kemampuan  untuk  memanage 
mental serta emosi mereka demi kepentingan tradingnya. Mereka yang gagal disini tidak 
akan dapat bertahan lama dalam investasi forex. Dan kabar buruknya ini  bukan perkara 
yang  mudah.  
mampu menjaga pikiran dan emosi mereka tetap sehat dalam bertrading. 
membutuhkan  waktu  beberapa  bulan  hingga  beberapa  tahun  untuk  dapat  memanage 
mental  mereka.  Lainnya  bahkan  ada  yang  tidak  dapat  melewatinya  sama  sekali  (untuk 
yang  tidak  dapat  melewatinya,  mohon  maaf  mungkin  forex  bukan  investasi  yang  tepat 
bagi Anda. Carilah investasi lain yang lebih low risk).  
Nah berkaitan dengan masalah emosi ini, ada beberapa karakter buruk  yang perlu Anda 
hindari  ketika  bertrading.  Saya  tidak  peduli  dengan  kehidupan  sehari-hari  Anda.  Jika 
Anda  mempunyai  beberapa  kebiasaan  buruk  dalam  kehidupan  sehari-hari  itu  menjadi 
urusan  pribadi  Kita  masing-masing.  Namun  jika  Anda  membawa  beberapa  kebiasaan 
buruk yang akan disebutkan dibawah ini dalam trading Anda, dalam hitungan hari sampai 
bulan  akan  ada  kerugian  besar  karenanya.  Jadi  bersepakatlah  dengan  Saya  untuk  tidak 
membawa kebiasaan buruk ini dalam trading Anda. 
Serakah
Nah  ini  adalah  penyakit  pertama  bagi  mereka  yang  telah  memperoleh  profit  di  forex. 
Semua  orang  memiliki  kecenderungan  untuk  menginginkan  lebih  ketika  mereka 
memperoleh  yang  namanya  uang.  Coba  bayangkan  bagaimana  melalui  bermain  forex, 
Anda  dapat  memperoleh  keuntungan  sebesar  1  Juta  Rupiah  hanya  dalam  hitungan  jam 
saja!  Bukankah  itu  adalah  sesuatu  yang  luar  biasa?  Jika  dibandingkan  gaji  seorang 
karyawan  yang besarnya Rp 2 Juta sebulan, itu artinya mereka hanya akan memperoleh 
Rp  100  Ribu/  hari  dan  itu  pun  setelah  mereka  bekerja  selama  8  jam.  Sementara  Anda 
dapat  memperoleh  1  Juta  Rupiah  hanya  dalam  hitungan  beberapa  jam  saja  dikarenakan 
mata  uang  bergerak  beberapa  puluh  points  karena  kenaikan  suku  bunga.  Bukankah  itu 
luar biasa? 
Para  pemula  yang  pernah  merasakan  manisnya  profit  ini  tentulah  menginginkan  yang 
lebih  besar  lagi.  Kalau  bisa  100  Juta  dalam  satu  kali  trading!  Disinilah  masalah 
keserakahan akan muncul. Menginginkan sesuatu yang lebih tanpa adanya pertimbangan 
logis dan perhitungan yang cermat seperti modal, kondisi market, dan resiko, itulah yang 
dimaksud dengan serakah. 
Mereka  yang  terjebak  dengan  sikap  mental  serakah  mengira  setelah  mereka 
memenangkan  1  Juta  mereka  yang  pertama  mereka  dapat  mengulangnya  saat  itu  juga 
tanpa  memikirkan  bagaimana  kondisi  harga  saat  itu.  Dalam  keadaan  demikian  biasanya 
pertimbangan  dan  analisa  logis  sudah  dikesampingkan  dan  pikiran  Kita  penuh  dengan 
usaha  bagaimana  untuk  memperoleh  profit  lainnya.  Akibatnya  adalah  membuka  posisi 
baru  tanpa  memahami  bahwa  saat  itu  mungkin  saja  analisa  Kita  sudah  bias  atau  harga 
tidak lagi bergerak karena trend sudah berlalu. 
Beberapa  kasus  keserakahan  yang  pernah  Saya  dengar  dari  para  pemula  adalah  mereka 
yang  sukses  di  2  hari  mereka  yang  pertama  dalam  bertrading  (berhasil  mencapai  return 
50%  selama  2  hari)  dan  di  hari  ketiga  melakukan  injection  karena  terjadi  loss!  Well, 
memang  potensi  keuntungan  forex  sangat  besar.  Kalau  Kita  pandang  dari  koridor 
investasi, return sebesar  50% dalam dua hari bukankah itu sungguh sangat ajaib? Itulah 
yang  Saya  suka  dari  forex.  Bahkan  seandainya  si  pemula  tadi  berhenti  bertrading  pada 
bulan  itu  dan  membiarkan  dalam  satu  bulan  itu  returnnya  hanya  sebesar  50%  maka  itu 
pun  sudah  sangat  luar  biasa.  Bandingkan  dengan  bunga  deposito  yang  hanya  sanggup 
memberikan  Anda  10%  per  tahunnya.  Sayangnya  karena  keserakahan  dia  kembali  loss. 
Bukan kembali ke titik nol malah lebih dari itu menjadi minus. 
Perlu dipahami disini, tidak serakah bukan berarti membatasi profit Anda. Tidak. Sah-sah 
saja Anda memperoleh profit 1 Juta lainnya setelah Anda mendapatkan profit 1 Juta yang 
pertama  apabila  memang  kondisinya  memungkinkan.  Artinya  ada  alasan  Anda  untuk 
membuka posisi baru misalnya karena muncul trend baru atau adanya berita fundamental 
yang  mendukung.  Sekali  lagi  serakah  dalam  forex  terjadi  apabila  Kita  menginginkan 
lebih namun tidak memiliki dasar alasan yang kuat untuk memperolehnya. 
Lalu bagaimana caranya mencegah diri Kita untuk tidak serakah ketika bertrading? 
Ada  beberapa  nasihat  sederhana  untuk  membantu  Anda  tidak  serakah  ketika  sedang 
trading: 
·      Setia pada sistem trading Anda. Ini sekaligus mengajarkan Anda untuk disiplin. 
·      Jangan  habiskan  waktu  berlama-lama  di  depan  grafik  forex  Anda.  Ini  akan 
menimbulkan keinginan untuk membuka posisi baru. 
·      Miliki  pemahaman  bahwa  tidak  semua  pergerakan  harga  harus  menghasilkan 
profit bagi Anda. 
·      Miliki  target  tertentu  dalam  trading  harian  atau  mingguan  Anda.  Jangan  terlalu 
tinggi.  Ketika  sudah  tercapai,  tutup  platform  Anda  dan  matikan  komputer  lalu 
pergilah tidur! 
·      Solusi terakhir: berhentilah memikirkan profit Anda ketika Anda tidur (hei jangan 
mengernyitkan dahi begitu dong, saya serius dengan statement ini). 
Daftar  solusi  di  atas  bisa  semakin  panjang  bila  diteruskan.  Namun  intinya  sama  seperti 
pertanyaan bagaimana caranya untuk tidak menjadi seorang pemalas, jawabannya adalah 
jadilah  orang  yang  rajin.  Demikian  juga  inti  dari  ke-5  point  diatas  adalah  berhentilah 
untuk  serakah.  Cukupkan  diri  Kita  dengan  profit  yang  ada.  Bukankah  akan  lebih 
menyenangkan tidur setelah menutup posisi profit Anda sebesar 30 points dibandingkan 
bertrading lagi dan posisi baru Kita masih terfloating? 
Balas Dendam
Nah mereka yang pernah terjebak dalam keserakahan ketika mereka profit biasanya akan 
mengalami  loss  dalam  trading-trading  mereka  yang  berikutnya.  Sampai  di  sini  jikalau 
masih  tidak  mau  “bertobat”  juga  maka  biasanya  akan  berlanjut  ke  masalah  psikologis 
yang  berikutnya  yang  bernama  balas  dendam.  Mereka  yang  terkena  sindrom  balas 
dendam terhadap market biasanya punya pemikiran begini: ”Apa pun yang terjadi, yang 
penting Saya balik modal dahulu.” 
Alih-alih  balik  modal,  yang  terjadi  berikutnya  adalah  loss  yang  lebih  besar  lagi. 
Mengapa? Penyebabnya mereka  yang sudah terkena pemikiran balas dendam seperti ini 
selalu berpikir untuk mencapai BEP (titik impas) dalam waktu yang sesingkat-singkatnya 
(dan  tempo  yang  seksama  –  duh  seperti  proklamasi  saja).  Akibatnya  terjadi  pembukaan 
posisi  yang  terkesan  dipaksakan  meskipun  kondisi  market  tidak  mendukung.  Ujungnya 
ya apa lagi kalau bukan loss? 
Ingat bahwa bukan Kita yang dapat mengatur market tapi Kitalah yang harus mengikuti 
pergerakan  market.  Market  selalu  menjadi  sahabat  yang  sangat  baik  bagi  mereka  yang 
mampu mengikuti pergerakannya. Sebaliknya market menjadi musuh yang kejam ketika 
Kita bersebrangan dengan arah geraknya. 
Lalu apa yang harus Kita lakukan jika dalam bulan-bulan pertama Kita bertrading terjadi 
loss?  Yang  jelas  balas  dendam  bukan  jawabannya.  Hal  yang  terbaik  yang  dapat  Kita 
lakukan  ketika  Kita  mengalami  loss  adalah  me-review  ulang  sistem  trading  dan  segala 
kekurangan  Kita  sendiri.  Apakah  analisa  Kita  masih  tidak  akurat?  Atau  apakah  mental 
Kita  belum  siao?  Bahkan  jikalau  Kita  masih  menemukan  banyaknya  kendala  
ketika  bertrading  real  account,  jangan  merasa  malu  untuk  kembali  ke  demo.  Namun 
kembalilah dengan rencana yang jelas. Apa yang hendak Kita lakukan di demo? Nah ini 
yang harus dijawab. 
Berikut  tips-tips  singkat  yang  mungkin  membantu  Anda  terhindar  dari  sindrom  balas 
dendam terhadap market: 
·      Tindakan pertama ketika loss: relakan dan pelajari dimana kekurangan Kita. 
·      Bersikap sabar ketika loss sama seperti tenang ketika profit 
·      Tunggu  kesempatan  terbaik  untuk  masuk  kembali  ke  market.  Harusnya  jika  di 
trading  pertama  Kita  loss  maka  trading  berikutnya  lebih  hati-hati  lagi  bukan 
malah balas dendam. 
·      Jika  loss  Anda  cukup  besar,  adalah  bijak  untuk  berhenti  bertrading  sementara 
waktu sampai Anda benar-benar pulih secara mental dan dapat bertrading kembali 
dengan kepala dingin. 
·      Pikirkanlah:  Bukankah  sudah  sejak  semula  Kita  mengalokasikan  dana  forex  ini 
sebagai  risk  capital?  Artinya  kalau  pun  benar-benar  hilang  Kita  sudah  siap. 
Bersikaplah konsisten terhadap keputusan yang Kita ambil. 
Ragu-Ragu/ Takut
Kedua masalah psikologis ini berakibat sama: entry pada saat yang terlambat atau bahkan 
kehilangan kesempatan profit. Benar Kita harus berhati-hati dalam trading Kita. Namun 
berhati-hati  bukan  berarti  takut.  Keduanya  berakibat  sama.  Ketika  Anda  mengambil 
posisi Beli atau Jual pada saat  yang terlambat maka akibatnya harga dapat berbalik dari 
trend yang telah Kita prediksikan dan tentu saja rugi terjadi.  
136 
Untuk  menjadi  seorang  yang  berani  namun  tetap  berhati-hati  memang  bukan  perkara 
yang sederhana. Yang Anda butuhkan untuk dapat menjadi seperti itu adalah menguasai 
apa yang sedang Anda tradingkan. 
Berikut  ada  sebuah  cerita  sederhana  yang  dapat  memberikan  analogi  serupa:  Di  sebuah 
desa  terjadi  kekeringan  yang  mengakibatkan  semua  tanaman  di  ladang  mengalami 
kematian.  Sebuah  sungai  utama  di  desa  tersebut  tidak  lagi  mengalirkan  cukup  air  bagi 
ladang  penduduk.  Akibatnya  kemiskinan  melanda  seluruh  penduduk  desa  tersebut. 
Penasihat desa setempat mengatakan penyebab terjadinya kekeringan adalah tertutupnya 
aliran air di hulu sungai oleh sebatang pohon besar yang tumbang dan menghalangi aliran 
air tersebut. Masalahnya bagian hulu sungai tertutup oleh hutan lebat dan tidak pernah di 
lalui oleh penduduk desa tersebut. 
Nah, kini mereka memiliki dua pilihan yaitu tetap berada dalam kemiskinan mereka atau 
pergi masuk ke hulu sungai untuk membuka kembali aliran air yang terhalang oleh pohon 
besar  yang  tumbang.  Kalau  mereka  mau  masuk  ke  hulu  tentulah  mereka  harus 
mengalahkan  ketakutan  mereka  dan  mulai  mempelajari  bagaimana  kondisi  hutan 
tersebut. Mungkin itu artinya bertemu dengan binatang buas yang belum pernah mereka 
alami.  Atau  dapat  juga  tersesat  dan  tidak  dapat  kembali  pulang.  Akan  sangat 
menguntungkan  apabila  ada  seseorang  yang  pernah  masuk  ke  hutan  tersebut  dan 
mengenali jalan  yang belum pernah mereka lalui disana untuk menuntun mereka keluar 
masuk hutan dan membereskan pohon yang menyumbat aliran sungai ke desa mereka. 
Atau jika tidak mau, mereka akan tetap miskin karena tidak mampu mengatasi ketakutan 
mereka. 
Moral  cerita  ini  adalah  jangan  tinggal  di  desa.  Eh  maksud  Saya  jangan  tinggal  dalam 
ketakutan.  Adalah  lebih  baik  untuk  pergi  masuk  ke  hutan  dan  membereskan  masalah 
yang  ada  meskipun  harus  berhadapan  dengan  binatang  buas  di  hutan.  Forex  adalah 
seperti  hutan  belantara  bagi  kebanyakan  orang.  Namun  bukan  berarti  Kita  harus  takut 
menghadapinya. Terutama ketika Anda bertemu dengan pergerakan harga yang acap kali 
begitu  liar  tak  terkendali.  Jangan  takut!  Hadapi  dengan  kemampuan  analisa  Anda  dan 
ingatlah bukankah Kita telah mempelajari begitu banyak analisa dan teknik penyelamatan 
terhadap dana yang Kita miliki untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan buruk yang 
mungkin terjadi? Dan kabar baiknya ada kami sebagai pelatih Anda bukan? 
Kita dapat tetap melihat dan menjadi ragu untuk masuk membeli/ menjual GBPUSD atau 
sebaliknya mendulang profit dari sana. Bahkan jikalau Kita pernah mengalami loss ketika 
bertrading (Saya pun pernah) bukan berarti Kita menjadi takut. 
Satu-satunya  cara  untuk  lepas  dari  ketakutan  Kita  adalah  mengenali  bagaimana 
karakteristik  pasar  dan  mampu  memprediksi  pergerakan  market  dengan  benar.  Semakin 
sering  prediksi  Anda  valid  maka  akan  semakin  besar  keberanian  untuk  melakukan  aksi 
Buy  dan  Sell.  Saya  masih  ingat  hari-hari  pertama  Saya  bertrading.  Saat  itu  Saya 
mengalami stress luar biasa dikarenakan bukan saja posisi Saya berlawanan dengan arah 
pergerakan harga tapi juga karena dana  yang Saya tradingkan bukan uang Saya sendiri! 
137 
Tetapi  demi  menjadi  seorang  trader  yang  berhasil,  Saya  berjuang  untuk  tetap 
mempertahankan pendapat analisa Saya sampai beberapa jam kemudian ternyata analisa 
Saya benar. 
Beberapa  situasi  membutuhkan  keberanian  untuk  membuka  dan  menutup  posisi. 
Misalnya pada saat news terjadi dan harga bergerak dengan cepat. Disaat seperti itu Kita 
dituntut  untuk  benar-benar  sigap  dan  masuk  atau  keluar  tanpa  ragu-ragu  (kadang  saat 
seperti  ini  bisa  benar-benar  stressful  bagi  Kita).  Berikut  tips-tips  sederhana  untuk 
mengalahkan ketakutan Anda: 
·      Ketakutan terjadi jika Kita benar-benar tidak tahu apa yang akan terjadi terhadap 
harga. Pertajam kemampuan analisa Anda. 
·      Berpikirlah sederhana. Terkadang kesederhanaan itu justru berguna. Jangan over 
analysis. 
·      Jangan sesali apa yang telah terjadi. Bahkan jikalau karena keputusan yang Anda 
ambil  terjadi  kerugian.  Pelajari  dimana  kekurangannya  sehingga  terjadi  loss  lalu 
benahi dan mulai lagi. 
·      Jangan  terlalu  sering  melihat  chart  jika  Anda  tidak  mampu  mengendalikan  diri 
Anda.  Ketakutan  akan  semakin  besar  apabila  posisi  Kita  negatif  dan  terus 
menerus melihatnya. 
·      Ingat selalu untuk memasang Stop Loss. 
Oh  ya  sebelum  bahasan  ini  diakhiri,  rasanya  perlu  juga  disampaikan  untuk  Anda 
mengatasi  ketakutan  Anda  dalam  menggunakan  sebuah  platform  forex.  Maksudnya, 
bertindaklah  hati-hati  dan  tidak  grogi  ketika  Kita  bertrading.  Banyak  kejadian  dialami 
pemula  ketika  dia  bermain  forex  salah  satunya  adalah  salah  klik  ketika  bertrading.  Nah 
jangan  sampai  ini  juga  terjadi  pada  Anda.  Kasus  yang  sering  muncul  adalah  kesalahan 
mengklik tombol Buy atau Sell. Ada yang tadinya hendak membuka Buy malah terpencet 
tombol  Sell  dan  juga  sebaliknya.  Akibatnya  ya  loss  dan  berantakan.  Ini  mungkin  saja 
terjadi  dikarenakan  begitu  groginya  si  trader  menghadapi  pergerakan  pasar.  Saya  pun 
secara  pribadi  pernah  mengalaminya  di  tahun-tahun  pertama  trading  Saya.  Dua  kali 
bahkan  he…he…he.  Nah  supaya  jangan  mengikuti  jejak  Saya,  peringatan  ini  Saya 
sampaikan.  Jika  itu  sudah  terlanjur  terjadi  ketika  Anda  bertrading,  segera  tutup  posisi 
yang  salah  klik  tersebut  meskipun  resikonya  adalah  Kita  mengalami  loss  karena  spread 
dan  biaya  transaksi.  Hitung-hitung  loss  tersebut  adalah  bayaran  atas  kecerobohan  Kita. 
Ok! 
Feeling Strategy
Percaya  atau  tidak  ada  beberapa  orang  yang  percaya  bahwa  dengan  membuka  account 
138 
mereka pada tanggal tertentu mereka akan mendapatkan profit sepanjang trading mereka! 
Bahkan  dalam  bertrading  masih  ada  yang  beranggapan  hari  ini  adalah  hari  baik  dalam 
trading dan hari itu bukan hari baik. Saya bukan seorang  yang tidak percaya akan nilai-
nilai rohani, namun dalam bertrading, Anda tidak bisa memutuskan bertrading atau tidak 
bertrading  hanya  karena  hari  ini  adalah  Jumat  ke  13.  Jika  tidak  ada  alasan  logis  yang 
menyebabkan Kita bertindak dalam trading, nah Saya golongkan sebagai yang namanya 
feeling. Entah apa pun judulnya, hari baik, bermimpi grafik forex Anda naik, membuka 
posisi hanya karena grafik sepertinya mau naik atau hal-hal lainnya yang tidak memiliki 
alasan logis didalamnya. 
Pasar forex sudah penuh dengan berbagai sentimen pasar, rumor dan persoalan psikologis 
dari para pelakunya. Nah, saran Saya jangan tambahkan dengan satu persoalan lain yang 
dinamakan feeling. Ini akan membuat segala sesuatunya terlihat lebih ruwet dan moody. 
Ini hanya akan membuat trading Kita menjadi tidak lagi teratur dan tidak memiliki sistem 
yang jelas. Semuanya berdasarkan feeling. 
Saya tidak menentang sama sekali apa yang dinamakan naluri atau intuisi seorang trader. 
Kadangkala seorang trader kawakan mampu membuka sebuah posisi Buy atau Sell hanya 
beberapa detik setelah dia melihat pergerakan mata uang. Dan seringkali posisinya sesuai 
dengan arah market. Tapi semua itu lahir dari pengalaman dan jam terbangnya yang telah 
panjang  didalam  dunia  forex.  Kebiasaan  melihat  pergerakan  grafik  selama  bertahun-
tahun  membuat  seorang  trader  profesional  dapat  saja  menentukan  kemana  harga  akan 
bergerak dengan cepat bahkan sebelum dia melihat berita atau indikator teknikal lainnya. 
Ini disebabkan pada alam bawah sadarnya telah terbentuk pola trading yang dilakukannya 
selama ini. Dan itu muncul ketika si trader melihat grafik forexnya. Nah itu dinamakan 
intuisi.  Intuisi  lahir  dari  pengalaman  dan  jam  terbang  yang  panjang  selama  bertahun-
tahun. Kalau sudah sampai di titik seperti ini sah-sah saja menurut Saya. Saya mengenal 
seorang  trader  yang  mampu  bertrading  dan  profit  secara  konsisten  setiap  bulannya 
bahkan tanpa menggunakan satu indikator sama sekali! 
Namun  mereka  yang  tidak  memiliki  jam  terbang  cukup  belum  dapat  menggunakan 
intuisinya dengan baik dalam bertrading. Akibatnya ya itu. Hanya feeling-feeling so good 
yang  tentunya  berakhir  pada  berantakkannya  pola  trading  si  pemula  forex  dan 
mengacaukan sistem yang telah dibangunnya selama ini. Alhasil, kerugian pun terjadi. 
Jika Anda adalah seorang pemula dalam trading Anda, saran yang bisa diberikan adalah 
jauhkan  perasaan  Anda  dalam  bertrading.  Bahkan  ketika  profit  atau  loss  terjadi, 
berusahalah untuk menjauhkan semua perasaan  yang ada. Memang tidak  mudah namun 
rasanya itu akan sangat membantu Kita untuk berpikir jernih dan tepat sasaran. 
Saran  lainnya  yang  juga  rasanya  baik  adalah  jangan  bertrading  ketika  suasana  hati  Kita 
sedang  kacau.  Biasanya  pada  kondisi  seperti  ini  kesabaran  dan  ketenangan  Kita  sedang 
tidak maksimal sehingga banyak kesalahan terjadi. Kalau di rumah sedang ada persoalan 
rumah  tangga  dan  itu  membuat  Anda  pusing  tujuh  keliling,  tinggalkan  platform  forex 
Anda  dan  tunggulah  hingga  suasana  hati  Anda  tenang  kembali.  Jangan  lampiaskan 
kekesalan Anda pada pasar forex.Bisa jadi kalau loss malah bertambahlah stress Kita. 
139 
Ok, rasanya itu saja deretan persoalan psikologi forex yang perlu Anda pelajari. Memang 
ada  saja  faktor-faktor  psikologis  lainnya  yang  mungkin  saja  belum  tercantum  disini. 
Biarlah pengalaman mengajari Anda kelak. See you at the next lessons. 


 100% Dalam 1 Bulan
100% Dalam 1 Bulan 





 
1 komentar:
Persis sama dengan yang aku alami...tetapi saatnya memperbaiki mental...target harian terpenuhi keluar market dan main....heheheheh...
Posting Komentar